Tuesday 4 November 2014

Materi dan Latihan Sistem Gerak Kelas XI

Alat Gerak Pasif

A. Tulang
1.   Struktur dan Fungsi Tulang
Tulang yang menyusun rangka terdiri dari dua jenis, yaitu: tulang rawan [kartilago] dan tulang keras [osteon]
a)   Tulang rawan memiliki ciri:
-      Matriks berupa kondrin
-      Memiliki pembungkus perikondrium yang banyak mengandung kondroblas
b)   Tulang keras memiliki cirri:
-      Matriks disusun oleh senyawa kalsium dan Phospat
-      Memiliki selaput pembungkus periosteum yang berisi osteoblas

Tulang/rangka memiliki fungsi:
a)   Memberikan bentuk dan postur tubuh.
b)   Melindungi organ-organ lunak, misalnya paru-paru, otak, jantung, dan lain-lain.
c)   Penyangga berat badan, misalnya tulang leher, tulang belakang, dan tulang pelvis.
d)   Mendukung terjadinya gerakan. Dengan adanya persendian, otot, sistem saraf, memungkinkan tulang dapat digerakan.
e)   Tempat melekatnya otot-otot rangka/otot lurik.
f)    Hematopoiesis, yaitu pembentukan sel-sel darah putih [leukosit], sel darah merah [eritrosit] dan keping-keping darah [trombosit] disumsum merah.
g)   Tempat penyimpanan mineral.
h)   Tempat penyimpanan energy, yaitu simpanan lemak di sumsum kuning.
i)     Fungsi imunologis, yaitu menghasilkan sel-sel imunitas di dalam sumsum.

2.   Rangka Tubuh Manusia

Rangka tubuh manusia terbagi menjadi:
a)   Kerangka aksial
-      Tengkorak [28 buah]
-      Tulang belakang
Ruas leher [7 buah]
Ruas punggung [12 buah]
Ruas pinggang [5 ruas]
Ruas tulang kemaluan [1 ruas, fusi 5 ruas]
Ruas tulang ekor [1 ruas, fusi 4 ruas]
-      Tulang dada
-      Tulang rusuk
Rusuk sejati [7 pasang]
Rusuk palsu [3 pasang]
Rusuk melayang [2 pasang]
b)   Kerangka apendikular
-      Tulang lengan: humerus, radius dan ulna
-      Tulang tangan: karpal, metakarpal, falanges
-      Tungkai: femur, patella, tibia, fibula, tarsal
-      Pinggul
-      Bahu: klavikula, scapula

     B. Persendian
     Berdasarkan strukturnya:
 1. Persendian fibrosa:
    Persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan         ikat fibrosa.
 2. Persendian kartilago:
   Persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan        ikat kartilago.
 3. Persendian sinoval:
   Persendian yang memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat          ligamen dan kapsul sendi.

 Berdasarkan gerakannya:
 1. Sendi sinartrosis [sendi mati]-->tidak dapat digerakan
     a) Sinartrosis sinfibrosis-->sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat                                                   fibrosa berbentuk serabut yang mengalami                                                       penulangan.
     b) Sinartrosis sinkondrosis-->sendi yang dihubungkan dengan jaringan                                                         tulang rawan [kartilago] hialin.

 2. Sendi amfiartosis-->sendi yang gerakannya terbatas
     a) Simfisis-->sendi yang dihubungkan oleh kartilago serabut.
     b) Sindemosis-->sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan                                     ligamen.
     c) Gomposis-->sendi pada tulang berbentuk kerucut yang masuk ke dalam                               kantong tulang.

 3. Sendi diartrosis [sendi sinovial]-->sendi yang dapat bergerak bebas

    a) Sendi luncur-->gerakan menggeser, tidak berporos, memiliki ujung                                         tulang yang agak rata 
    b) Sendi pelana-->bergerak bebas seperti orang mengendarai kuda
    c) Sendi engsel-->bergerak kesatu arah
    d) Sendi peluru-->bergerak bebas ke segala arah
    e) Sendi putar-->bergerak dengan pola rotasi dan memiliki satu poros
    f) Sendi kondiloid/ellipsoid-->gerakan ke kiri dan kanan, ke depan dan                                                         belakang, berporos dua, serta memiliki ujung 
                                                tulang yang salah satunya berbentuk oval dan 
                                                masuk ke dalam lekuk berbentuk elips

    Gangguan dalam Alat Gerak Pasif:

    a) Fraktura : Patah tulang
    b) Fisura : Retak tulang
    c) Lordosis : Keadaan tulang punggung di daerah panggul melengkung ke                            depan
    d) Kifosis : Keadaan tulang punggung di sekitar dada membengkok sehingga                      bongkok
    e) Skoliosis : Ruas tulang belakang bengkok ke samping
    f) Artritis eksudatif : Peradangan karena rongga sendi terisi getah radang.
    g) Artritis sika : Diakibatkan oleh infeksi bakteri gonorhoe atau sifilis
    h) Osteo-artritis : Diakibatkan degenerasi tulang rawan persendian
    i) Osteoporosis : Pengeroposan tulang

Alat Gerak Aktif

B. Otot
1. Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam : 
a)Jaringan Otot Polos
-Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. 
-Bentuk gelondong berujung lancip dan inti terletak di tengah
-Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. 
-Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. 
-Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.
  
b)Jaringan Otot Lurik

-Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubuh.
-Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar.
-Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot.
-Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. 
-Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar. 
-Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
cJaringan Otot Jantung/Miokardium
-Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
-Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.
-Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.

2. Fungsi otot rangka/otot lurik:
a) Pergerakan. Otot menggerakan tulang untuk melakukan gerakan.
b) Menopang dan mempertahankan postur tubuh. Otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh dari gaya gravitasi bumi saat berada dalam posisi berdiri atau duduk.
c) Memproduksi panas. Metabolisme kontraksi otot dapat menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal tubuh.

3. Macam gerak:
Dalam pergerakannya otot memiliki kemampuan:
a) Kontraktibilitas, kemampuan otot untuk memendek.
b) Ekstensibilitas, kemampuan otot untuk memanjang.
c) Elastisitas, kemampuan otot untuk kembali seperti semula.

<> Gerak antagonis [dua otot bekerja secara berlawanan]:
- Ekstensi [meluruskan] dan fleksi [membengkokkan],
misal: gerakan otot trisep dan bisep untuk mengangkat dan menurunkan lengan bawah.
- Abduksi [menjauhi badan] dan adduksi [mendekati badan],
misal: gerakan tangan sejajar bahu dan sikap sempurna [tangan ke bawah]
-Depresi [ke bawah] dan elevasi [ke atas],
misal: gerakan kepala menunduk atau menengadah
- Supinasi [menunduk] dan pronasi [menengadah],
menggerakan telapak tangan menengadah dan menelungkup
-Invarsi [kombinasi supinasi dan adduksi] dan eversi [kombinasi pronasi dan abduksi],
misal: gerak memutar kaki kedalam tubuh dan keluar tubuh

<> Gerak sinergis [gerakan otot searah]:
-Otot pronator teres dan pronator quadratus menyebabkan telapak tangan menengadah/menelungkup

3. Mekanisme kerja otot
Kerja otot diakibatkan oleh mekanisme kontraksi dan relaksasi.
Mekanisme kontraksi [terbentuknya aktomiosin dari aktin dan miosin] dan relaksasi [terurainya aktomiosin menjadi aktin dan miosin].
Mekanisme kerja otot yang selengkapnya:
1) Impuls saraf tiba di neuromuscular juntion, mengakibatkan pembebasan asetikolin. Asetikolin memicu depolarisasi yang menyebabkan terbebasnya ion Ca2+ dari rektikulum sarkoplasma.
2) Meningkatnya ion Ca2+menyebabkan ion ini terikat pada troponin, sehingga mengakibatkan perubahan struktur pada troponin tersebut. Perubahan itu menyebabkan terbukanya daerah aktif tropomiosin. Kepala miosin pun mampu berkaitan dengan filamen aktin dan membentuk aktomiosin. 
3) Perombakan ATP membebaskan energi yang dapat menyebabkan miosin mampu menarik aktin kedalam dan juga juga melakukan pemendekan otot. Hal ini terjadi pada sepanjang miofibril dalam sel otot.
4) Miosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus ketika molekul ATP terikat pada kepala miosin.
5) Pada saat impuls berhenti, ion Ca2+ akan kembali ke rektikulum sarkoplasma. Tropanin akan kembali ke posisi semula dan menutupi daerah tropomiosin, sehingga menyebabkan otot berelaksasi.

<>Energi mekanisme gerak otot

Sumber energi utama untuk gerakan (kontraksi) otot yaitu adenosine triphospate (ATP). ATP dihasilkan dari proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat dan lemak.

Sumber energi lainnya pada otot, yaitu fosfokreatin. Fosfokreatin ini adalah suatu bentuk persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat pada otot dalam konsentrasi yang tinggi. Fosfokreatin tidak dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi, tetapi dapat memberikan energinya kepada ADP.


Sumber lain untuk menghasilkan energi, yaitu dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa (proses glikolisis). Proses glikolisis terjadi di sitoplasma sel otot (sarkoplasma) yang membutuhkan enzim-enzim sebagai katalisator reaksi. Proses ini terjadi cepat namun hasil ATP-nya sedikit. 
    4. Gangguan pada otot:
    - Tetanus : Otot kejang akibat infeksi bakteri tetanus
    - Miastenia gravis : Kelumpuhan otot secara perlahan
    - Atrofi : Penyusutan otot
    - Hipertrofi : Pembengkakkan otot
    - Distrofi otot : Gangguan otot bersifat genetis
    - Stiff : kaku leher
    - Hernia abdominalis : Melorotnya usus kedalam rongga perut akibat                                                  robeknya dinding otot usus


Latihan Soal Sistem Gerak

Sampailah kita pada penghujung acara~ ditutup dengan latihan soal berupa quiz~






No comments:

Post a Comment